Sunday 10 January 2016

Jenis-jenis Desktop Environtment Pada Linux


Assalamualaikum. Wr. Wb

Desktop environment (DE) umumnya merujuk ke gaya grafis antarmuka pengguna (GUI=Graphical User Interface) yang mememperlihatkan kiasan desktop di layar komputer modern. Lingkungan desktop adalah alternatif yang paling populer sebagai pengganti antarmuka baris perintah (command line interface) (CLI) yang saat ini umumnya digunakan terbatas oleh para pakar komputer. 

Sebuah lingkungan desktop biasanya terdiri dari ikon, sistem jendela (window), bilah alat (toolbar), map (folder), latar belakang (wallpaper), dan gawit layartama (desktop widgets). 
Sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS X masing-masing mempunyai lingkungan desktop tersendiri. Linux juga mempunyai pelbagai lingkungan desktop ini beberapa desktop environment yang ada pada Linux

1. GNOME 3.x

GNOME versi 3.x adalah generasi penerus GNOME 2.x. Diawal kemunculannya DE ini sempat dikecam (bahkan oleh pembuat Linux sendiri Linus Torvalds) dikarenakan sulitnya kustomisasi. Namun seiring berjalannya waktu, GNOME Shell yang menjadi shell utama dari GNOME 3.x ini lambat laun mulai disukai banyak disukai karena tampilannya yang tergolong sederhana namun sangat baik untuk multitasking.

2. KDE Plasma Desktop

KDE (Kool Desktop Environtment) adalah jenis DE yang terkenal dengan tampilannya yang sangat "wah". Namun sayangnya tampilan yang sangat bagus tersebut harus dibayar mahal dengan borosnya sumber daya yang digunakan terutama saat startup. Walaupun begitu saat sudah berjalan normal DE ini tidak terlalu boros sumber daya. Versi terbaru dari KDE Plasma Desktop adalah versi 5 yang rilis sekitar pertengahan 2014 lalu. Untuk versi terbaru ini banyak review mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunkan sehari hari. Bersamaan dengan rilisnya KDE Plasma Desktop 5, terdapat tema baru yang bernama "Breeze". 

3. XFCE

XFCE (XForms Cool Environment) adalah desktop environment Linux berlogo tikus yang terkenal dengan performanya yang cepat dan sangat irit sumber daya. Sejak kemunculan GNOME3 yang dikritisi, Xfce menjadi populer karena mempunyai banyak kesamaan dengan GNOME 2 terutama dalam hal kustomisasi karena XFCE memakai GTK2 yang sama dengan GNOME2 namun jauh lebih ringan sehingga cocok digunakan pada komputer tua.
4. LXDE

LXDE (Lightweight X11 Desktop Environment) adalah DE yang sangat ringan sehingga cocok untuk komputer tua, netbook, ataupun komputer mini seperti raspberry pi. DE ini memiliki banyak kesamaan dengan openbox karena memang bisa dibilang LXDE adalah openbox yang diberi LX Panel.

5. Cinnamon

Cinnamon adalah desktop Linux yang khusus dikembangkan oleh developer Linux Mint dan diperuntukkan untuk Linux Mint Cinnamon. DE Cinnamon ini awalnya adalah sebuah paket Gnome Shell Extension yang bernama Mint Gnome Shell Extension (MGSE). Kemudian menjadi fork dari Gnome shell dengan Window Manager sendiri bernama Muffin (Gnome Shell menggunakan Mutter). Sejak versi 2.0 sudah lepas dari gnome shell dan sekarang menjadi DE sendiri tanpa library dari gnome shell.

6. MATE

Dikembangkan oleh sekelompok orang yang gagal move on dengan GNOME2. Dibangun dengan source code GNOME2 yang ditinggalkan oleh pengembang aslinya. Saat ini projek MATE masuk dalam salah satu proyek Linux Mint. Nama MATE sendiri berasal dari nama tumbuhan dari Amerika Selatan yang bernama Yerba mate dan teh yang terbuat dari dedaunan.
\

7. Unity

Unity adalah sebuah shell yang berjalan diatas Desktop Environment GNOME, yang dikembangkan oleh Canonical khusus untuk Ubuntu. Unity pada ubuntu 11.04 adalah sebuah plugin compiz sama dengan plugin compiz lainnya. Cuman bedanya dengan plugin compiz lainnya adalah unity membutuhkan kemampuan hardware yang lebih tinggi.


Mari kita sama-sama mengembangkan dan memperkenalkan linux di indonesia. Maaf jika salah-salah kata. Jika ada kritik atau saran tolong sampaikan ke fanpage kami
Jangan lupa untuk di like dan share

Like Fanpage Mungkin.tau dan follow Twitter Mungk1ntau

0 comments:

Post a Comment